Notification

×

Iklan

Iklan

Empat Karya Film Pendek, Jogja Film Pitch & Fund 2024 Tampilkan Kekuatan Narasi Lokal

Minggu, 27 April 2025 | April 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-27T05:43:59Z


Yogyakarta, ISUETERKININEWS.COM -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar acara Jogja Film Pitch & Fund pada Kamis (24/4/2025) di Studio 1 Empire XXI. Ini adalah acara peluncuran film pendek yang didanai menggunakan Dana Keistimewaan 2024.


Acara ini menjadi momentum penting untuk meluncurkan empat film pendek hasil fasilitasi Dana Keistimewaan 2024 dan menegaskan bahwa sinema lokal mampu tumbuh dan berbicara lewat identitas khas Yogyakarta.


Selain itu, melalui Dinas Kebudayaan DIY yang menjadi inisiator untuk menyelenggarakan kompetisi pendanaan film yang bertujuan untuk mendukung sineas muda, baik dari jalur independen maupun profesional. 


Dalam program ini, para pembuat film diberi ruang untuk berkarya sehingga dapat menciptakan film yang siap bersaing di festival film dan sekaligus mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik secara kreatif dan transparan.


Dari Empat film yang tayang perdana di antaranya "Cerita Sepanjang Jalan" oleh Febfi Setyawati yang mendokumentasikan kehidupan anak berkebutuhan khusus, "Kholik" karya Mandella Majid yang menyentil batas antara keyakinan dan logika, "Wali" oleh Jihad Adjie yang mengangkat rekonsiliasi keluarga dengan latar sejarah kelam, serta "Saat Lanjut Usia" karya Khusnul Khitam, sebuah refleksi sunyi tentang persahabatan dan keberanian menghadapi perubahan hidup di usia senja.


Selain pemutaran film, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi terbuka bersama para sineas, menciptakan ruang dialog antara pembuat film dan penonton. 


Dengan ruang konsep acara ini menjadi bentuk pertanggungjawaban atas pemanfaatan Dana Keistimewaan tahun anggaran 2024.


Gala Premier Jogja Film Pitch & Fund ini menjadi wadah apresiasi sekaligus tempat ruang pembelajaran bagi para pelaku dan penikmat sinema lokal berakar dan tumbuh dari Yogyakarta.


Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menegaskan bahwa Gala Premier ini bukan hanya selebrasi karya, tetapi juga bentuk pertanggungjawaban kreatif kepada publik.


“Sinema lokal harus punya ruang untuk tumbuh dan berbicara dengan identitasnya sendiri,” ujar Dian Lakshmi Pratiwi kepada awak media.


"Melalui acara ini, Pemerintah DIY menegaskan bahwa sinema adalah denyut kebudayaan yang hidup. Di tangan para sineas muda, kebudayaan tidak hanya dijaga, tetapi juga dihidupkan kembali," pungkasnya. (Fqh).

×
Berita Terbaru Update