Notification

×

Iklan

Iklan

Sebanyak 70 Mahasiswa IKS Ikuti Khotmil Quran

Senin, 10 Maret 2025 | Maret 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-10T07:20:19Z



Sleman, ISUETERKININEWS.COM – Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Khotmil Quran dan Monitoring Akademik. Kegiatan diikuti 70 mahasiswa penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI. 


Acara ini dimulai pukul 16.00 WIB dan bertempat di kediaman dosen IKS FDK UIN Sunan Kalijaga, Siti Solechah yang beralamat di Padukuhan Jetak RT 02/28 Sendangtirto Kapanewon Berbah Kabupaten Sleman, Minggu (9/3/2025) sore.


Pengelola mahasiswa PBSB, Siti Solechah, menjelaskan kegiatan Khotmil Quran dan Monitoring Akademik diikuti 70 mahasiswa dari total 72 mahasiswa PBSB angkatan 2021–2024.


Ia merinci, angkatan 2021 ada 9 mahasiswa, 13 mahasiswa dari angkatan 2022, dan untuk angkatan 2023 berjumlah 30 mahasiswa serta 20 mahasiswa dari angkatan 2024. 


Pihaknya menyebut, Prodi IKS bermitra dengan tiga pondok pesantren (Ponpes). Yakni Pondok Pesantren Inggris Inovasi Bangsa Banguntapan, Bantul, Pondok Pesantren Baitul Hikmah Krapyak dan Pondok Pesantren Al-Hadi Krapyak. 


Masih sebut Siti Solechah, kegiatan ini bertujuan untuk silaturahmi antar angkatan, mempererat persaudaraan serta memperkuat keimanan dan ketakwaan mahasiswa dalam mengisi bulan Ramadan 1446 H. 


“Kegiatan ini merupakan yang pertama kali kami selenggarakan dan diikuti oleh 70 mahasiswa dari empat angkatan. Selain khotmil Quran, juga diadakan buka bersama dan salat tarawih,” katanya. 


Dalam acara ini juga dihadiri oleh Ketua Prodi IKS M. Izzul Haq, Sekretaris Prodi IKS Khotibul Umam, serta dosen IKS Abidah Muflihati. Selain aspek keagamaan, kegiatan ini juga menjadi momen untuk melakukan monitoring akademik mahasiswa guna memastikan perkembangan prestasi mereka. 


“Kami ingin memotivasi mahasiswa agar bisa mencapai prestasi akademik yang baik dan lulus tepat waktu. Jika ada kendala dalam pembelajaran, mereka bisa mendapatkan bimbingan dan solusi,” imbuh Siti Solechah. 


Mahasiswa PBSB yang mengikuti program ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua dan Gorontalo. Mereka juga menjalani pendidikan di pondok pesantren dengan kurikulum berbasis kitab kuning, bahasa Inggris, wawasan kebangsaan, serta tahfiz. 


“Syarat mahasiswa PBSB minimal hafal satu juz Al-Quran, tapi alhamdulillah pada saat masuk ada yang sudah mencapai 30 juz. Setelah lulus, mereka diwajibkan mengabdi di pondok pesantren selama dua tahun. Baik di Ponpes asal sebelum mendaftar atau yang lainnya,” jelas Siti Solechah. 


"Antusiasme mahasiswa dalam acara ini sangat tinggi, terbukti tingkat kehadiran hampir seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut sebagai wadah pembinaan akademik dan spiritual bagi mahasiswa penerima beasiswa," sambungnya. 


Ketua Prodi IKS, M. Izzul Haq, dalam tausiahnya mengingatkan agar berkesinambungan dalam proses memperindah puasa. Terutama mempuasakan hati dan pikiran dari buruk sangka dan perbuatan sia sia. 


"Untuk meraih takwa, dibutuhkan proses yang kontinu. Bukan dengan merasa telah sempurna, karena bisa menjadi penghalang untuk terus memperbaiki diri," ungkap Izzul. (Fqh)

×
Berita Terbaru Update