PEKANBARU, ISUETERKININEWS.COM--- Belum Sepekan Kerja Nyata Gubernur Riau dan Baru Dilantik, Abdul Wahid ssbagai Gubernur Riau Ambil Sikap dalam Dunia Pendidikan Riau, hal ini sudah Viral dibeberapa Sosial Media dan Grup WhatsApp terkait pernyataan tegas dari Gubernur Riau dan tengah ramai diperbincangkan yang menyebutkan bahwa kepala sekolah SMA/SMK di Riau akan langsung dipecat jika nekat mengadakan studi tour atau bepergian ke luar kota.
Tentunya di kalang Publik menuai ragam Komentar dari masyarakat, termasuk dari Muhammad Nasir, ST , Ketua Umum Perkumpulan Aliansi Lingkungan Aset dan Kinerja Watch (PALAK WATCH), kebijakan tersebut adalah tindakan berani dan Tegas Yang Dilakukan Gubri Abdul Wahid Ditengah Ketidak Jelasan Tujuan Studi Tour atau istilah Outing Class (Belajar diluar Kelas* red) perlu diapresiasi.
"Langkah Tegas dari Gubernur Riau Abdul Wahid perlu dicontoh oleh Kepala daerah Lain, saya Apresiasi Aksi Nyata Pak Gubri Wahid dan mendukung serta membantu mengawal kebijakan ini agar seluruh SMA/SMK di Provinsi Riau dapat mematuhinya, Ini Langkah Kerja Tegas Pak Gub !, " ucap Nasir
keputusan Tegas ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tanpa membebani orang tua siswa dengan biaya studi tour yang kerap menjadi polemik dimasyarakat Riau.
Nasir berharap kebijakan ini membawa dampak positif, mendorong transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan sekolah. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi implementasinya agar aturan ini berjalan sesuai harapan.
Gubernur Abdul Wahid sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait Flayer beredar, namun gelombang dukungan dari berbagai pihak terus mengalir
Berikut Isi Flayer yang Viral di berbagai Sosmed dan Grup WhatsApp:
"Saya Melarang Kepala Sekolah Baik SMA/ SMK Negeri Sederajat Untuk Tidak Mengadakan Kegiatan diluar Sekolah, Termasuk Perpisahan.
Jika Ada Kepala Sekolah Mengadakan Maupun Yang Mengizinkan diluar Sekolah, Maka saya akan ganti Kepala Sekolahnya.
Termasuk Kegiatan Study Tour, itu juga membebani orangtua wali dan Murid, Saya Tidak Mau Pendidikan Berbiaya Tinggi, Karena Saya Ingin Menekankan Angka Putus sekolah"
***