Balai jaya --ISUETERKININEWS.COM
PT. Permata Hijau indonesia (PHI) rayon kilo meter dua tiga ( 23) yang terletak di kawasan kelurahan balam sempurna kota, kecamatan balai jaya sudah beroperasi sejak lama. PKS tersebut merupakan pengolahan buah tandan kelapa sawit yang di jadikan salah satu nya bahan baku untuk membuat minyak makan.
Sejak berdiri nya PT PHI tersebut sering mendapat sorotan publik terkait dengan adanya gangguan yang kerap di rasakan oleh masyarakat setempat seperti yang timbul di berita online 8 Juni dengan judul " Warga balam sempurna resah bau busuk limbah PKS PT PHI " Salah satu warga inisial (ST) 48 mengatakan, ia bersama warga lain nya sangat terganggu dengan aroma bau menyengat yang berasal dari aliran limbah (land aplikasi) pabrik PT permata hijau Indonesia ke lahan perkebunan masyarakat," Terang nya kepada awak media Nusantara news, 24 .
Dengan terbit nya pemberitaan tersebut petugas DLH rohil langsung turun kelapangan untuk meninjau persoalan tersebut, yang di hadiri oleh Carlos Roshan, ST,selaku gakkum dan beserta dengan jajaran nya pada tgl 12 Juli 2024
Suai dengan hasil konpirmasi oleh awak media gemuruh news, com kepada Sekretaris lurah balam sempurna kota, menjelaskan melalui via seluler genggam nya bahwa " Petugas DLH sudah turun kelapangan dan di lakukan pengambilan sempel untuk dapat di tindak lanjuti, " Terang seklur.
Dalam hal tersebut, Mahluddin Ritonga selaku wakil Sekretaris solidaritas pers Indonesia (SPI) di jajaran Dewan pimpinan cabang ( DPD) kabupaten Rokan hilir menjelaskan kepada awak media bahwa persoalan yang serupa kerap timbul di tengah tengah masyarakat namun sejauh ini pihak dari petugas dinas lingkungan hidup turun kelapangan hanya sekedar meninjau saja bukan membuat tindakan kepada pengusaha yang mengambil ke untungan dari daerah di mana PT PHI tersebut berdomisili.
Lanjud M. Ritonga menyampaikan, pasal nya kasus tersebut dengan bau limbah, asap mengepul ke rumah warga, hal ini juga petugas dinas lingkungan hidup turun kelapangan tapi tidak ada kejelasan tindakan tersebut," tegas nya.
Pasal yang utama adalah, masyarakat tidak perlu tau apa hasil limbah tersebut, dan tidak mau tau apa hasil asap tersebut, yang jelasnya masyarakat balam sempurna kota merasakan bau busuk menyenga di hidung, menyumbat pernapasan di hidung, di perkirakan akan mengorbankan kan kesehatan masyarakat apa lagi terhadap bayi akan rentan terhadap populasi udara tersebut," terang nya.
Mohammad pauzan , S, PT, selaku camat balai jaya mengaku bahwa sering mendapat laporan dari masyarakat terkait dengan PT PHI, memang petugas DLH kabupaten turun kelapangan tapi kita gak tau hasil apa yang di dapat di lapangan hal ini juga perlu di pertegas apa hasil yang sebenar nya, "ucap camat.
masyarakat meminta supaya diadakan alat pengukur standard udara segar ditempat umum yang dekat juga diwilayah PKS yang berdampak, "terang warga.hasil informasi yang di himpun oleh awak media di informasikan langsung ke Mulyadi selaku pimpinan PT PHI rayon KM 23 ,namun tidak ada jawaban terkait dengan keluhan masyarakat tersebut,sehingga berita ini di terbit kan.(red)