Kampar — ISUETERKININEWS.COM Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan tekanan inflasi berpotensi menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Selain itu, naiknya berbagai harga barang di pasar juga telah membuat banyak pihak ketar-ketir, khususnya para pedagang pasar tradisional.
Unsur wakil sekretaris KNPI provinsi Riau Randauli mengatakan tekanan inflasi tersebut berpotensi dapat menyebabkan turunnya daya beli masyakarat. Selain itu, naiknya berbagai harga barang di pasar juga telah membuat banyak pihak ketar-ketir, khususnya para pedagang pasar tradisional.
Dia pun memperkirakan tidak stabilnya harga-harga kebutuhan pokok dan barang-barang yang memiliki perputaran cepat di pasar akan terus berlangsung seiring dengan situasi ekonomi yang belum pasti.
Randauli menjelaskan angka pengunjung pasar juga akan semakin menurun apabila dampak inflasi tidak ditangani dengan baik. Pemerintah seharusnya memperhatikan dan melihat dari sisi pedagang pasar yang harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar jika terjadi kenaikan inflasi.
"Saat ini, para pedagang pasar juga mengalami kesulitan modal. Kondisi masyarakat belum pulih benar sehingga daya beli masyarakat juga berkurang. Hasil (berjualan) saat ini hanya habis untuk makan dan kadang juga mengurangi modal,” ujarnya.
“Pedagang pasar dan asongan adalah pedagang yang merasakan dampaknya kalau kenaikan harga barang melonjak naik. Tidak hanya barang kebutuhan pokok, tapi kalau kenaikan cukai akan naik dengan tinggi lagi, maka para pedagang pun akan kesusahan untuk berjualan, padahal modalnya saja sudah besar sekali,” tuturya.
Maka dari itu, Randauli meminta pemerintah Kampar untuk mengkaji ulang berbagai kebijakan yang berlangsung saat ini. Kenaikan harga barang akan meningkatkan angka inflasi tahunan nasional yang merugikan seluruh pihak, baik bagi pedagang pasar maupun konsumen .