PEKANBARU -ISUETERKININEWS.COM, Program TNI AD dalam membantu pemerintah dalam mengentaskan bahaya Stunting terus di gelorakan dari tingkat atas sampai tingkat bawah.
Merealisasikan hal tersebut diatas maka Babinsa Koramil 05/Sail Kodim 0301/Pekanbaru Sertu Karnedi melakukan kunjungan ke rumah penderita Stunting yakni Balita atas nama Maezurra Moego di Jalan Belimbing Gang Anggur Kelurahan Wonorejo Kecamatan Marpoyan Damai. Minggu (19/11/23).
Kunjungan tersebut, selain bertujuan untuk melakukan silaturahmi juga sekaligus melakukan sosialisasi memonitor perkembangan kasus Stunting di Kelurahan Wonorejo.
Pada kesempatan ini,Babinsa berharap orang tua dapat meningkatkan dalam pengawasan terhadap pertumbuhan Balitanya sehingga terhindar dari kasus Stunting yang mengganggu pertumbuhan Balita dengan memperhatikan asupan gizi yang diterima oleh Balitanya sehingga balita yang ada di Kelurahan Wonorejo ini tetap sehat, semangat dan tumbuh cerdas.
Masa balita termasuk dalam periode emas untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Nutrisi yang baik dan seimbang berdampak pada pertumbuhan fisik serta perkembangan otak. Pemberian nutrisi yang kurang atau buruk di seribu hari pertama kehidupannya dapat berdampak pada konsekuensi yang ireversibel, yaitu kondisi dimana ia mengalami pertumbuhan terhambat atau stunting. Pahami lebih lengkap seputar stunting pada balita.
Apa itu Stunting? Stunting adalah masalah gizi yang cukup signifikan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Stunting artinya mempengaruhi sekitar 162 juta balita di seluruh dunia, dan 8 juta balita di Indonesia. Terdapat satu dari empat orang anak balita mengalami stunting.
Keadaan stunting atau balita bertubuh pendek merupakan indikator masalah gizi dari keadaan yang berlangsung lama. Seperti masalah kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat, pola asuh, dan pemberian asupan makanan yang kurang baik dari sejak si Kecil lahir. Akibatnya, si Kecil tidak tumbuh sesuai dengan indikator tinggi badan yang ideal sesuai usianya.
Ketika balita mengalami stunting artinya selain mengalami gangguan pertumbuhan, umumnya memiliki kecerdasan yang lebih rendah dari anak balita normal. Selain itu, anak balita stunting lebih mudah menderita penyakit tidak menular ketika dewasa dan memiliki produktifitas kerja yang lebih rendah. Dengan menanggulangi stunting pada si Kecil sejak dini, Ibu turut meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan.jelas Sertu Karnedi.(Red)