PEKANBARU, ISUETERKININEWS.COM --- Besarnya angka kemacetan dan lakalantas menjadi problem terbesar yang terjadi di kota-kota besar. Belum lagi tuntutan kesadaran masyarakat yang konon nya lagi tingkat kesadaran masyarakat yang kurang memiliki kesadaran untuk mengunakan tertib berlalu lintas. Jika kita melihat bagaimana kesadaran masyarakat dalam mengunakan kenderaan atau mengunakan jalan selama ini masyarakat cendrung semena-mena, bahkan tidak berpikir bagaimana dampak yang terjadi bagi penguna jalan lainnya.
Tujuan masyarakat dalam mengunakan kenderaannya , baik mengunakan mobil atau sepeda motor hanya satu yaitu bagaimana mereka bisa sampai cepat untuk menuju tempat tujuannya. Dampak dari kurangnya kesadaran masyarakat hingga mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan.
Pemandangan tersebut juga terlihat di kota Pekanbaru, Pemerintah kota Pekanbaru selama ini sudah berupaya untuk mencari solusi menekan angka kemacetan dan lakalantas, itu terbukti Pemko Pekanbaru terus berbenah dan berbenah untuk mengalokasikan anggaran untuk mengelola angkutan umum Trans Metro Pekanbaru ( TMP).
Dari segi pengelolaan angkutan umum TMP Pekanbaru yang dikelola Dinas Perhubungan Pekanbaru, Dishub Pekanbaru begitu sangat serius selama ini. Itu terbukti Dishub Pekanbaru melalui UPT TMP dengan setia mengoperasikan angkutan TMP mulai pukul 06:00 wib sampai pukul 21;00 untuk melayani masyarakat.
Layanan yang dikemas UPT TMP selama ini sudah cukup maksimal untuk mengangkut masyarakat ke tempat tujuan. Namun kerja keras UPT TMP belum begitu maksimal bagi masyarakat untuk menyadarkan masyarakat bahwa kehadiran bus TMP berfungsi begitu sangat besar seperti, polisi udara, mengurangi angka kemacetan, mengurangi angka lakalantas dan mengurangi angka kemiskinan.
Jika kita melihat beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura, masyarakat kedua negara tersebut lebih cendrung untuk mengunakan bus angkutan yang disediakan pemerintah dari pada mengunakan mobil pribadi dan sepeda motor. Selain mengurangi angka polusi udara, kemacetan dan lakalantas, ternyata kehadiran bus angkutan yang disediakan pemerintah juga mengurangi angka kemiskinan.
Mari kita sepakati hadirnya bus TMP juga ikut berperan untuk mengurangi angka kemiskinan. Uraian satu, jika masyarakat mengunakan sepeda motor " masyarakat harus menyediakan kocek/uang untuk DP kredit sepeda motor, belum lagi biaya angsuran kredit sepeda motor baru minimal Rp 1.000.000 ( satu juta) setiap bulan, biaya Bahan Bakar Minyak ( BBM) minimal satu hari 15.000x 26 hari total Rp 390.000 rupiah ditambah biaya perawatan kenderaan. Dari estimasi uraian diatas disimpulkan bagi masyarakat pengguna sepeda motor, masyarakat harus mengeluarkan kocek/uang sebesar Rp 1,5 juta sampai 2 juta per bulan.
Jika masyarakat mengunakan bus angkutan TMP, masyarakat hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp 4.000 per hari x 26 hari totalnya Rp 104.000 per bulan. Mengapa negara Malaysia dan Singapura taraf ekonominya bagus, dikarenakan masyarakat kedua negara tersebut menyadari besarnya pengeluaran yang akan mereka keluarkan jika mengunakan kenderaan pribadi .
Layanan bus TMP selama ini sudah tertata dengan sangat baik, itu terbukti dari hasil penilaian yang dilakukan Dirjen Perhubungan Darat pada hari ( Rabu 09/11/2023) Dishub Pekanbaru dianugerahi penghargaan peringkat ke 3 se Indonesia kategori Kontribusi Pemberian Subsidi Penyelenggaraan Angkutan Perkotaan, yang serahkan langsung oleh Dirjen Perhubungan Darat Drs Hendro Sugiatno MM yang dihadiri langsung kepala dinas perhubungan kota Pekanbaru Yuliarso dan kepala UPT TMP Sarwono.
Semoga saja dengan semangatnya Pemko Pekanbaru dan Dishub Pekanbaru kedepannya masyarakat Pekanbaru dapat mengunakan bus angkutan TMP dengan baik, ucap Sabam Tanjung ( masyarakat Pekanbaru sekaligus penguat media sosial )